Dokumentasi Twitter |
Hai, apa kabar?
Kali ini aku mau membahas tentang trending, lagi. Sebenarnya,
aku pernah membuat 2 artikel terkait hal ini sebelumnya, kalian bisa membacanya
di Yoursay.id maupun di Viva.co.id.
Disitu aku menjelaskan alasan mengapa nama idola KPop sering
menghiasi trending di Twitter hingga mengapa KPopers sering war di media sosial
berlogo biru itu.
Agar tidak salah paham, khususnya untuk non KPopers atau
kalian yang hanya merasa penasaran, kalian bisa membaca opini dan ulasanku di 2
artikelku sebelumnya.
Ide untuk menulis tulisan itu sebenarnya muncul ketika temanku yang non
fans bertanya tentang topik ini. Berangkat dari pertanyaan itu, akhirnya aku
membuat ulasannya.
Anyway, kembali ke topik trending, mungkin yang kebetulan
membaca berita pasti tahu kalau sejak tanggal 1 Juni 2023, nama EXO dan EXO CBX
sedang menjadi topik hangat di berbagai media.
Melansir Soompi pada Kamis, (1/6/2023), hal ini karena EXO CBX
(Chen, Baekhyun, dan Xiumin) memutus kontrak eksklusif mereka dengan SM Entertainment.
Sejak breaking news itu mengudara, berita-berita lanjutan
terkait kasus ini terus dirilis oleh media-media resmi Korea seperti Naver. Tak
heran bila topik ini terus bertahan di barisan trending di Twitter hingga opini
ini ditulis (3/6/2023 pukul 19:23 WIB).
Namun, di sini aku gak mau membahas tentang EXO CBX atau kebobrokan
SM karena terus merilis kebohongan palsu di depan publik hingga membuat topik
ini begitu panas.
Namun, di sini aku mau membahas tentang bagaimana tidak
nyamannya berselancar di Twitter sejak kasus ini merebak.
Baca Juga: Coldplay-Coldplay, 2023 itu Tahunnya SHINee!
Sama seperti topik lain yang sedang trending, info terkini
tentang EXO CBX dan SM terus bermunculan di beranda Twitterku karena semua
orang seperti sedang membicarakan hal ini.
Terlebih karena aku seorang fans, sehingga algoritma Twitter
membuat topik ini terus bermunculan, bahkan menutupi topik-topik lain yang biasanya
muncul di berandaku.
Bermain Twitter yang awalnya menyenangkan dan bisa menjadi
hiburan, tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang membuatku stres.
Hal ini tentu saja karena karena aku adalah seorang fans, sehingga
topik ini sangat membuatku tidak nyaman. Hingga aku berada di suatu titik lelah
untuk bermedia sosial.
Ini bukan kali pertama aku alami. Karena sebagai penulis
konten berita, aku sehari-hari memang ‘diharuskan’ untuk update dengan berita-berita
trending untuk ditulis. Namun, kali ini rasanya lebih lelah dibanding sebelumnya.
Di fase ini, aku merasa bahwa beristirahat sejenak dari
media sosial itu tidak ada salahnya, bahkan jika kamu penulis berita sekalipun.
Di sini bukan berarti berhenti menulis. Namun, beralih sementara untuk menulis topik-topik
lain yang lebih ringan.
Selain itu, aku juga semakin sadar bahwa jangan merasa
bersalah ketika sedang tidak menulis. Hal ini sering aku atau mungkin beberapa
teman-teman penulis lain alami. Melihat teman lain yang terus produktif membuat
kita merasa harus terus bisa seperti mereka.
Padahal, mengambil jeda itu sama sekali tidak salah. Karena,
menurut pengalamanku dan beberapa penulis lain, menulis di saat lelah
memang hasilnya sering tidak maksimal. Terlebih bila hal yang ditulis itu
adalah berita yang akan diekspos di media masa.
Tentu akan mengganggu bila kita menyampaikan informasi yang
salah karena kurang fokus dan teliti ketika menulis.
Mungkin ini juga karena masalah prinsip. Aku cenderung lebih
suka mempertahankan kualitas tulisan dibanding hanya mengejar traffic.
Selain itu, menulis di media masa memiliki pakem yang
berbeda dan kode etik jurnalistik yang harus dipatuhi. Tentu hal ini sangat
berbeda dengan ketika menulis di Wattpad atau blog pribadi yang lebih bebas dan
‘sesukanya’.
Kalau kalian, pernah merasa sangat lelah setelah berselancar
di media sosial sepertiku? Coba bagi cerita kalian ya!
Comments
Post a Comment