Ilustrasi Menulis (Pexels) |
Tulisan ini dibuat untuk dibaca ulang. Setiap kali membaca tulisan lama, rasanya seperti melihat kembali ke masa lalu. Sensasi yang ditimbulkan bisa macam-macam. Mulai dari senang, sedih, haru, hingga malu.
Ketika melihat tulisan lama, kadang aku hanya bisa geleng-geleng sambil tersenyum geli. Kemudian hati sontak berkata, pantas saja dulu aku gagal tembus media, pantas saja ditolak penerbit, nulisnya saja masih kayak gini.
Namun, aku tidak menyesal karena semuanya adalah bagian dari pembelajaran hingga membuatku bisa seperti sekarang.
Begitu pun ketika blog ini dibuat, rasanya campur aduk. Kenangan-kenangan di balik tulisan itu seketika muncul. Mulai dari tulisanku yang tak kunjung terbit di salah satu media, hingga usahaku ketika mencoba satu media ke media lain.
Sebagai penulis yang menganut paham, 'dibuat sayang', akhirnya aku memutuskan untuk membuat blog ini agar semua tulisanku bisa tetap terbit. Kelak, rekam jejakku ini bisa dilihat lagi di kemudian hari dan aku tahu bahwa aku pernah mencoba, aku pernah berusaha, dan aku pernah belajar.
Selain mencoba peruntungan di beberapa platform digital, aku juga pernah mencoba beberapa lomba. Meski banyak yang tidak menang, tapi aku menyukai proses belajarku. Ditemani oleh blog yang sudah berganti domain 2x ini, aku akhirnya mengerti bagaimana hakikat menulis yang sesungguhnya. Ternyata selama ini aku belum betul-betul menulis. Ternyata risetku belum dalam. Ternyata pengetahuan dan ideku masih kurang luas.
Melalui blog aku akhirnya bisa melihat ide-ide penulis lain yang begitu luar biasa, yang sebelumnya sama sekali tidak pernah terpikirkan. Karena blog juga akhirnya aku bisa bertemu circle baru yang mengajarkanku untuk membuka mata lebih luas lagi. Juga karena blog, aku mendadak berpikir kembali, apa sebenarnya tujuanku menulis.
Salah seorang mentorku pernah bilang, apa pun tujuan nulisnya, penulis itu harus punya niat baik. Kalimat sederhana ini membuatku benar-benar berpikir ulang, sudahkah aku memiliki niat baik ketika menulis blog ini? Atau hanya sekadar ingin mendapatkan uang karena tergiur melihat kesuksesan teman-temanku yang lain? Atau hanya pelarian karena kegagalan sebelumnya?
'Mengapa ngblog?' adalah kalimat tanya yang sering kupikirkan ulang agar tenagaku tidak habis ditengah jalan, dan agar napasku tidak putus-putus untuk mencapai finish.
Setelah menerima materi yang sangat berkesan malam itu, dan bertepatan dengan berakhirnya masa wajib menulis di salah satu komunitas menulis, aku memutuskan untuk beristirahat sejenak.
Dengan pemikiran dan sudut pandang yang baru, akhirnya aku kembali menulis. Beberapa tulisan terbaruku bisa kalian baca di sini, di sini, dan di sini.
Aku akan senang kalau kalian mau memberikan feedback di tulisan-tulisanku untuk bahan pembelajaran.
Melalui blog, aku juga mengenal jenis tulisan yang baru, dan topik yanh baru. Dimana tema dan jenis tulisan seperti ini sama sekali belum pernah aku coba sebelumnya. Meski sudah 2 tahun berpenghasilan dari menulis dan mengaku sudah mencoba beragam niche dan tema, ternyata itu sama sekali belum seberapa. Memang benar kata pepatah, semakin kita belajar kita akan merasa semakin bodoh dan tidak tahu apa-apa.
Di sisi lain, blog tidak hanya membuatku belajar, belajar, dan belajar. Namun juga bersenang-senang. Karena sifatnya yang personal, aku bisa mengunggah tulisan apa pun di sini sesuai minatku. Namun aku berharap, pembaca tetap bisa mengambil yang baik-baik dari apa yang tersaji di laman ini.
Makanya gak heran kalau isinya tidak spesifik di satu tema atau niche tertentu. Karena aku memang sengaja membuat blog ini sebagai media untuk archieve berbagai pengalamanku dalam menulis.
Kalau kalian, pernah terpikir untuk ngblog juga gak? Kalau iya, kira-kira ingin menulis niche apa di blog tersebut dan apa tujuan kalian menulis?
Let's share!
Comments
Post a Comment